Tuesday, August 16, 2011

Sistem: Ruang Untuk Strategi

Kelompok yang kemudian menjadi sistem, jelas berawal dari individu. Apapun yang ada di dalam individu akan ditularkan ke dalam kelompok, disadari atau pun tidak.Begitulah yang kemudian dilihat oleh orang-orang. Menebak gaya kelompok tertentu, akan mengikutserta kan penilaian terhadap orang-orang yang ada di dalamnya.


Namun kadang, karena kelompok itu telah menjadi sistem, kita kadang sulit melakukan penilaian individual. Banyak sekat-sekat, selubung, atau pun benteng-benteng yang menjadikan mata kita memiliki keterbatasan untuk melihat.


Tapi kemudian saya belajar banyak mengenai hal itu. Sehingga lambat laun mata saya lebih dibukakan untuk melihat aktor-aktor utama atau penggerak dari sistem yang sedang berjalan. Ketika misalnya, ingin tahu kepribadian atau cara berpikir dari pimpinan suatu organisasi, baca saja laporan-laporannya. Lihat ruangannya. Lihat karya yang dibuatnya. Lalu sambungkan dengan dinamika atau warna yang menjadi khas dari kelompok yang dia pimpin. Akan sangat jelas terlihat, bahwa kelompoknya adalah ruang yang digunakan oleh dirinya untuk mengaktualisasikan apapun yang dimaui.


Dari kebiasaan membaca orang yang dikaitkan dengan konteksnya, saya bisa melihat bahwa sebenarnya kepentingan bersama itu hanya politis dan merupakan upaya untuk meleburkan eksistensi diri. Aslinya? Tetap saja berakar pada kepentingan pribadi.


Bukan berarti jelek. Karena ketika kepentingan itu sama atau sesuai dengan lingkungannya, tidak akan menjadi masalah. Namun, jika tidak selaras? nah di situlah mulai munculnya dinamika kelompok yang lebih kaya.


*tulisan menjelang sahur*


Pagelaran, 17 Agustus 2011

No comments:

Post a Comment